Selasa, 25 Mei 2010

Sistem Informasi Manufaktur

Sistem Informasi Manufaktur

Ø Pengertian Sistem

Sistem merupakan kesatuan banyak hal yang terintegrasi untuk menjadi sebuah fungsi atau menghasilkan tujuan tertentu. Sistem informasi manufaktur dapat digunakan sebagai penyelesaian masalah untuk bidang manufaktur, dengan menggunakan sistem informasi yang lain.

Beberapa pengertian sistem dari beberapa tokoh, sebagai berikut :

· Alter (1992)

SistemInformasi adalah kombinasi antara prosedur kerja, informasi, orang, dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi.

· BodnardanHopwood (1993)

Kumpulan perangkat keras dan perangkatlunak yang dirancang untuk mentranformasikan data kedalam bentuk informasi yang berguna.

· Gelinas, OramdanWiggins (1990)

Sistem Buatan manusia yang secara umum terdiri atas sekumpulan komponen berbasis computer dan manual yang dibuat untuk menghimpun, menyimpan dan mengelola data serta menyediakan informasi keluaran kepada para pemakai.

· Hall (2001)

Sebuah rangkaian prosedur formal dimana data dikelompokkan, diproses menjadi informasi, dan di distribusikan kepada para pemakai.

· Turban, MCLeandanWetherbe(1999)

Mengumpulkan, Memroses, Menyimpan, Menganalisis dan Menyebarkan Informasi untuk tujuan yang spesifik.

· Wilkinson (1992)

Kerangka kerja yang mengkoordinasikan sumber daya (manusiadankomputer) untuk mengubah masukan menjadi keluaran informasi guna mencapai sasaran perusahaan.

Ø Pengertian Sistem Informasi Manufaktur

Manufaktur adalah suatu kegiatan manusia yang mencangkup semua fase dalam kehidupan. Produk – produk manufaktur adalah semua yang ada di sekitar kita, yakni: apa yang kita kenakan, tempati, lewati, bahkan sebagian besar yang kita makan, semuanya mengalami sejumlah proses manufaktur. Kata manufaktur berasal dari bahasa Latin (manus = tangan, factus = terbuat), dan di tetapkan di kamus – kamus sebagai “membuat barang-barang dan benda-benda dengan tangan atau khususnya dengan mesin, sering kali pada skalar besar serta dengan pembagian kerja.”Kita dapat melihat bahwa definisi ini tidak benar-benar lengka, namun kita dapat menggunakannya untuk memahami peran manufaktur dalam perkembangan manusia.

Sistem Informasi Manufaktur (SIMa) bertujuan menghasilkan informasi manufaktur yang berguna untuk perusahaan. Kegiatan manufaktur mendukung proses bisnis sebuah perusahaan. Kegiatan ini perlu diperhatikan untuk kelangsungan perusahaan. Oleh karena itu, komitmen perusahaan untuk menjalankan sistem informasi manufaktur haruslah sangat tinggi agar proses yang terjadi di lantai produksi menjadi menguntungkan bagi perusahaan. Sumber daya manusia adan teknologi merupakan komponen yang terintegrasi untuk menjalnkan sistem informasi manufaktur ini. Komponen ini merupakan komponen pendukung sekaligus komponen utama untuk melaksanakan SIMa. SIMa dalam sebuah industri perlu mendokumentasikan semua data mulai dari input, proses, hingga output produksi agar didapatkan hasil (informasi) yang sesuai dengan keinginan perusahaan. Setiap komponen data dapat menunjang proses pengolahan untuk menjadi informasi yang berguna bagi departemen persediaan, departemen produksi dan juga departemen kualitas yang dimana proses tersebut akan didapatkan secara lebih efektif dan efisien.

Sistem Informasi Manufaktur (SIMa) termasuk dalam kerangka kerja Sistem
Informasi Manajemen (SIM) secara keseluruhan. SIMa lebih menekankan kepada proses produksi yang terjadi dalam sebuah lantai produksi, mulai dari input bahan mentah hingga output barang jadi, dengan mempertimbangkan semua proses yang terjadi.

Proses realisasi produk (product realization) melibatkan sejumlah kegiatan yang saling berhubungan satu sama lain. Realisasi produk melibatkan sejumlah besar kegiatan, banyak di antaranya menjadi bidang keahlian. Lebih tepatnya, manufaktur di anggap sebagai suatu sistem dengan kegiatan – kegiatan yang saling berhubungan satu sama lain. Interaksi dapat di perkuat dengan cara mempertahankan suatu database umum terkomputerisasi.

Model sistem informasi manufaktur

Sistem informasi manufaktur mencakup semua aplikasi komputer dalam area manufaktur sebagai sistem konseptual.

  • Pada Tahap INPUT :

mendukung proses pengolahan data menjadi informasi yang berguna. Data ini meliputi sumber daya manusia (SDM), material, mesin, dan hal lainnya yang mendukung proses secara keseluruhan seperti transportasi, spesifikasi kualitas material, frekuensi perawatan, dan lain-lain.
Data Eksternal perusahaan merupakan data yang berasal dari luar perusahaan (environment) yang mendukung proses pengolahan data menjadi informasi yang berguna.
Contoh data eksternal adalah data pemasok (supplier), kebijakan pemerintah tentang UMR, listrik, dll.Data-data ini biasanya berguna untuk perhitungan cost dalam manufaktur mulai dari awal hingga akhir proses.
Data awal ini dapat diperoleh sejak awal perusahaan berdiri maupun pada saat proses produksi berlangsung, kemudian data-data yang diperlukan didokumentasikan ke dalam sebuah database. Namun, apakah kita bisa mendefinisikan data apa saja yang perlu kita catat ke dalam sebuah database?
Oleh karena abstrak dan banyaknya data yang harus didokumentasi, maka kita harus bisa mendefinisikan tujuan akhir dari informasi yang hendak kita buat. Pihak manajemen puncak (eksekutif) harus memberikan pedoman kepada pihak manajemen informasi untuk membuat sebuah sistem informasi yang dikehendaki. Setelah itu, pihak manajemen informasi dapat memutuskan untuk mengumpulkan data yang seperti apa untuk dapat
menghasilkan informasi seperti yang diharapkan oleh pihak eksekutif.

  • Pada Tahap Proses :

Proses pengolahan data menjadi informasi selalu diidentikkan dengan Database Management System (DBMS). DBMS ini identik dengan manajemen data, dimana data yang ada harus dijamin akurasi, kemutakhiran, keamanan, dan ketersediaannya bagi pemakai.
Kegiatan yang terjadi di dalam manajemen data adalah :
1. Pengumpulan (pendokumentasian) data
2. Pengujian data, agar tidak terjadi inkonsistensi data
3. Pemeliharaan data, untuk menjamin akurasi dan kemutakhiran data.
4. Keamanan data, untuk menghindari kerusakan serta penyalahgunaan data.
5. Pengambilan data, bisa dalam bentuk laporan, untuk memudahkan pengolahan data yang lain.
Seperti halnya data input, pengolahan data menjadi informasi memerlukan proses khusus dengan menggunakan metode perhitungan yang sesuai dengan kebutuhan industri yang bersangkutan. Apabila kita belum mengetahui keinginan informasi dari pihak eksekutif, pengolahan data yang ada dapat menimbulkan cost yang inefektif dan inefisiensi.

  • Pada Tahap Output :

Informasi yang dihasilkan dari hasil pengolahan data perlu diklasifikasikan
berdasarkan beberapa subsistem. Dalam hal ini, penulis mengklasifikasikan output data menjadi 3 bagian yaitu

Persediaan

Dalam SIMa pun perlu didokumentasikan setiap proses transaksi (arus ambil, terima, retur antar stasiun kerja) yang terjadi untuk menjaga kemungkinan terjadi kesalahan
pengiriman, kerusakan pada waktu pengiriman, dll. Proses transaksi pun perlu mengatur sistem dokumentasi penyimpanan WIP dan barang jadi yang akan diproses lebih lanjut agar produk tersebut terhindar dari kerusakan maupun hal-hal yang tidak diinginkanproduksi dan kualitas, dimana ketiganya ini tidak meninggalkan unsur biaya yang terjadi di dalamnya.

Kualitas

Kualitas sebuah produk sangat ditentukan oleh keinginan konsumen. Konsumen memiliki standar kepuasan yang diterjemahkan ke dalam spesifikasi, dan spesifikasi tersebut menjadi tolok ukur kualitas sebuah produk. Dokumentasi spesifikasi produk yang dihasilkan dapat menjadi tolok ukur kualitas proses produksi yang sedang berjalan saat ini. Informasi mengenai spesifikasi produk yang ada saat ini pun dapat menjadi pemikiran strategis untuk kebijakan perusahaan di masa mendatang.

Biaya

Komponen biaya termasuk dalam semua subsistem yang ada. Tujuan perusahaan manufaktur secara umum adalah mencapai keuntungan dari hasil penjualan produknya. Oleh karena itu, sebuah sistem informasi tidak akan pernah terlepas unsur biaya yang terjadi di dalamnya. Bagan sistem informasi manufaktur diatas menggambarkan bahwa biaya merupakan
komponen yang melingkupi keseluruhan output informasi tersebut, dan biaya juga termasuk dalam setiap komponen subsistem tersebut. Maksudnya, dalam menghasilkan informasi untuk setiap subsistem memerlukan biaya yang besar dan sekaligus ada biaya yang dapat direduksi dari hasil informasi yang didapatkan dari sistem yang ada.

Sistem merupakan kesatuan banyak hal yang terintegrasi untuk menjadi sebuah fungsi atau menghasilkan tujuan tertentu. Sistem Informasi Manufaktur (SIMa) bertujuan menghasilkan informasi manufaktur yang berguna untuk perusahaan.
Kegiatan manufaktur mendukung proses bisnis sebuah perusahaan. Kegiatan ini perlu diperhatikan untuk kelangsungan perusahaan. Oleh karena itu, komitmen perusahaan untuk menjalankan sistem informasi manufaktur haruslah sangat tinggi agar proses yang terjadi di lantai produksi menjadi menguntungkan bagi perusahaan.
Sumber daya manusia adan teknologi merupakan komponen yang terintegrasi untuk menjalnkan sistem informasi manufaktur ini. Komponen ini merupakan komponen pendukung sekaligus komponen utaa untuk melaksanakan SIMa.

SIMa dalam sebuah industri perlu mendokumentasikan semua data mulai dari input, proses, hingga output produksi agar didapatkan hasil (informasi) yang sesuai dengan keinginan perusahaan. Setiap komponen data dapat menunjang proses pengolahan untuk menjadi informasi yang berguna bagi departemen persediaan, departemen produksi dan juga departemen kualitas.

Pengertian Dari Model SIMa

  • Subsistem input

Sistem informasi akuntansi mengumpulkan data intern yang menjelaskan operasi manufaktur dan data lingkungan yang menjelaskan transaksi perusahaan dengan pemasoknya.

  • Subsistem informasi akuntasi

Tugas pengumpulkan data yang menjelaskan operasi produksi paling dilaksanakan dengan menggunakan terminal pengumpulan data. Pegawai produksi memasukan data kedalam terminal dengan mengunakan kombinasi media yang dapat dibaca mesin dan keyboard. Media tersebut peling sering berbentuk dokumen dengan bar codes yang dapat dibaca secara optis. Media lain meliputi dokumen dengan tanda pensil yang dapat dibaca secara optik, dan kartu plastik dengan garis-garis catatan yang dapat dibaca secara magnetis. Setelah dibaca data tersebut dditrnsmisikan kekomputer pusat untuk memperbaharui data base.

  • Subsistem Industrial Engineering

Industrial Engineering(IE) merupakan analisis sistem yang terlatih khusus yang mempelajari operasi manufaktur dan membuat saran-saran perbaikan. Bagian penting IE melibatkan pengaturan standart produksi suatu unsur penting dalam menerapkan managemant by exception diarea manufaktur.

  • Subsistem intelijen manufaktur

Subsistem intelijen manufaktur membuat manajemen manufaktur tetap mengetahui perkembangan terakhir mengenai sumber-sumber pekerja, material dan mesin.

  • Informasi pekerja

Manajer manufaktur sangat memperhatikan serikat pekerja yang mengorganisasikan para pekerja perusahaan. Jika para pekerja memilih unutk berserikat suatu kontrak menjelaskan harapan dan kewajiban baik perusahaan maupun serikat.

  • Sistem formal

Manajemen manufaktur memulai arus informasi pekerja dengan menyiapkan permintaan pekerja yang dikirimkan kedepatrtemen sumber daya manusia. Sumber daya manusia kemudian mengumpulkan informasi dari berbagai elemen lingkungan dan menhubungakan pelamar.

  • Sistem informal

Arus informasi antar pekerja dan manajemen manufaktur sebagaian besar bersifat informal arus itu berupa kontak harian antara pekerja dan penyelia mereka.

  • Informasi pemasok

Sebagaian besar departemen pembelian memilki beberapa pembeli yang mengkhususkan diri dalam mancapai efisiensi dan kwalitas produksi material yang dipesan harus tiba sesuai jadwal dan tingkat kualitas yang diharapkan.

  • Subsistem persediaan

Pentingnya tingkat perrsediaan. Tingkat persediaan perusahaan sangat penting karenamenggambarkan investasi yang besar uang yang tertanaman dalam persediaan tidak dapat digunakan dalam hal-hal lain. Tingkat persediaan suatu barang tertentu terutama dipengaruhi oleh jumlah unit yang dipesan dari pemasok setiap kalinya tingkat persediaan rata-rata dapat diperkirakan separuh kuantitas pesanan ditambah safety stock.

  • Biaya pemeliharaan

Biaya tahunan menyimpan suatu persediaan tergantung pada jenis material yang disimpan. Biaya pemeliharaan atau biaya penyimpanan biasanya dinyatakan sebagai presentase biaya tahunan dari barang dan biaya tersebut mencakup faktor-faktor seperti kerusakan, pencurian, keusangan, pajak dan asuransi.

  • Biaya pembelian

Biaya yang meningkat adalah biaya pembelian yang mencakup biaya-biaya yang terjadi saat material dipesan, waktu pembelian, biaay telp, biaya sekretaris biaya formulir pesanan pembelian dan sebagainya.

  • Kuantitas pesanan ekonomis

Kuantitas pesanan ekonomis menyeimbangkan biaya pemeliharaan dan pembelian serta menidentifikasi biaya kombinasi terendah.. Kuantitas manufaktur ekonomis. Kuantitas ekonomis lain dapat digunakan untuk persediaan barang jadi. Ini adalah kuantitas manufaktur ekonomis juga disebut ukuran lot ekonomis.

  • Subsistem kualitas

Kualitas sebagai keseuaian dengan apesifikasi pelanggandan memenuhi kriteria yang ditetapkan pelanggan.. Tesis utama deming adalah bahwa bukan pekerja yang menentukan kualitas tetapi manajemen.

  • Total quality manajemen

Pendekatan menuju manajemen kualitas strategi yang paling banyak mendapatkan perhatian saat ini adalah total quality management (TQM) manajemen keseluruhan perusahaan sehingga perusahaan unggul dalam semua dimensi produk dan jasa yang penting bagi senua pelanggan. Keyakinan dasar yang melandasi TQM adalah :

  • Kualitas didefinisikan oleh pelanggan

Kualitas dicapai oleh manajemen. Kualitas adalah seluruh tanggung jawab seluruh perusahaan

  • Elemen-elemen TQM

Filosofi TQM menyadari pengaruh penting dari dari pelanggan perusahaan menjalin hubungan dengan pelanggan dan pemasoknya yang diperlukan bagi proses produksis dan distribusi.

  • Bagaimana sistem kualitas mempengaruhi kualitas produksi

TQM menyediakan kerangka kerja bagi semua aktifitas perushaan yang berhubungan dengan kualitasdalam kerangka ini subsistem kualitas menyediakan bagian manajer informasi yang mengungkapkan seberapa jauh produk perushaan mencapai sasaran kualitas.

  • Subsistem biaya

Bagaimana subsistem biaya dapat digunakan untuk menjaga biaya menjalankan mesin produksi. Beberapa mesin memerlukan sedikit atau tanpa perawatan komputer personal adalah contohnya. Anda menggunakan hingga sesuatu rusak dan diperbaiki. Namun, mesin-mesin lain harus dirawat secara berkala. Manajemen manufaktur mengunakan perawatan prefektif sebagai cara untuk meminimumkan jam kerusakan.

· Unsur-unsur dasar pengendalian biaya

Program pengendalian yang efektif dibangun berdasarkan dua unsur kunci:

  1. Standar kerja yang baik

2. Sistem untuk melaporkan rincian kegiatan saat terjadinya

Bagaimana manajemen menggunakan sistem informasi manufaktur

Sistem informsi manufaktur digunakan baik dalam operasi sistem produksi fisik. Informasi itu digunakan oleh eksekutif perusahaan. Manajer diarea manufaktur dan juga manajer diarea lain. Para eksekutif termasuk wakil presiden direktur manufaktur menerima informasi dari semua subsistem out put. Superintendent pabrik juga menggunakan ikhtisar output yang menjelsakan seluruh operasi.

Manajer dalam pemsaran dan keungan juga menggunakan output itu pemasar tertarik pada aspek produksi seperti biaya, kualitas dan penyediaan karena faktor-faktor tersebut mempengaruhi penjualan produk. Manajer keuangan memiliki perhatian khusus pada subsistem persediaan karena diguanakan dalam menentukan investasi persediaan dan pada subsistem persediaan karena digunakan dalam menentukan investasi persediaan dan pada subsistem produksi karena digunakan untuk membuat keputusan penting mengenai konstruksi atau perluasan pabrik.

Komputer sebagai bagian dari sistem fisik

Ø Computer-aided design ( CAD )

Computer-aided design (CAD) yang semakin sering disebut Computer aided engeneering (CAE) melibatkan penggunaan komputer unutk membantu rancangan produk yang akan dimanufaktur CAD peertama-pertama muncul dalam industri dirgantara sekitar tahun 1960-an dan kemudian diadopsi oleh pembuat mobil. CAD kemudian digunakan untuk merancang segala sesuatu dari struktur rumus seperti bangunan dan jembatan hingga bagian-bagian kecil..

Computer Aided Design (CAD) :

· Computer Aided Engineering (CAE)

· Penggunaan komputer untuk membantu rancangan produk

· Menggunakan perangkat lunak CAD

· Hasil rancangan disimpan dalam database rancangan

Ø Computer-Aided Manufacturing ( CAM )

Computer-Aided Manufacturing(CAM) penerapan komputerdalam proses produksi. Mesin produksi khusus yang dikendalikan komputer seperti bor dan mesin bubut menghasilkan produk sesuai dengan spesifikasi yang diperoleh dari data base rancangan.

.

Computer Aided Manufacturing (CAM)

· Penerapan komputer dalam proses produksi

· Mesin produksi khusus dikendalikan komputer untuk menghasilkan produk sesuai spesifikasi dari database rancangan.

· Sebagian besar otomatisasi pabrik terdiri dari teknologi CAM

· Produksi lebih cepat dan presisi.

Ø Robotik

Penerapan komputer yang lain dalam pabrik adalah robotikrobotik melibatkan penggunaan robot industrial. Alat yang secara otomatis menjalankan tugas-tugas tertentu dalam proses manufaktur.

Robotik

· Melibatkan robot industrial (IR), alat yang secara otomatis melaksanakan tugas-tugas tertentu dalam manufaktur

· IR diperkenalkan pertama kali pada industri mobil tahun 1974

· Memungkinkan biaya yang lebih rendah, kualitas tinggi, melaksanakan tugas yang berbahaya

Komputer sebagai proses informasi

Istilah sistem informasi manufaktur uantuk menjelaskan subsistem CBIS yang menyediakan informasi mengenai operasi produksi.

Ø Sistem titik pemesanan kembali

Setelah komputer pertama diterapkan secara berhasil dalam area akuntansi komputer diberikan tugas mengendalikan persediaan. Pendekatan paling sederhana adalah pendekatan reaktif yaitu menunggu hingga saldo suatu jenis barang mencapai tingkat tertentu dan kemudian memicu pesanan pembelian atau suatu proses produksi. Tingkat barang yang berfungsi sebagai pemicu disebut titik pemesanan barang dan sistem yang mendasarkan keoutusan pembelian pada titik pemesanan kembali disebut sistem titik pemesanan kembali.

Ø Rumus titik pemesanan kembali

Manajer manufaktur tidak perlu menebak untuk menentukan ROP.ROP dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut :

R = LU + S

Dimana :

R : titik pemesana kembali

L : lead time pemasok

U : tingkat pemakaian (jumlah Unit yang digunakan atau terjual per hari)

S : tingkat safety stock (dalam unit)

Ø Material requirment planing

Pada awal 1960-an Joseph Orlicky dari J.I. Case company membuat suatu pendekatan baru untuk manajemen material yang disebut perencanaan kebutuhan bahan baku (material Requirements planing -MRP). MRP adalah suatu strategi material proaktif

· Perencanaan Kebutuhan Material (Material Requirements Planning/MRP)

· Melihat ke depan dan mengidentifikasi kebutuhan material

· Komponen-komponen:

1. Sistem penjadwalan produksi – menghasilkan master jadwal produksi yang mencakup lead time terpanjang ditambah waktu produksi terpanjang.

2. Sistem MRP – menguraikan tagihan material. Mengubah kebutuhan bruto menjadi kebutuhan netto.

3. Sistem perencanaan kebutuhan kapasitas bekerja dengan sistem MRP utk menjaga produksi dalam kapasitas pabrik. Menghasilkan output: melaporkan dan merencanakan jadwal pemesanan.

4. Sistem pelepasan pesanan menghasilkan laporan untuk lantai kerja dan pembelian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar