Kamis, 28 April 2011

RANGKUMAN SISTEM BERKAS

Berkas adalah sebuah unit tempat menyimpan informasi, dapat diakses lebih dari satu proses, dapat dibaca, dan bahkan menulis yang baru. Sedangkan Sistem Berkas adalah sistem penyimpanan pengorganisasian, pengelolaan data pada alat penyimpanan eksternal, dengan menggunakan teknik organisasi data tertentu.

Sistem berkas terbagi menjadi dua bagian, yaitu:
1. Kumpulan Berkas (file), masing-masing menyimpan data yang berkaitan.
2. Struktur Direktori, yang mengatur dan menyediakan informasi mengenai seluruh berkas dalam sistem.

Operasi Dasar yang dilakukan berkas, yaitu:
1. Membuat berkas (Create);
2. Menulis sebuah berkas (Write);
3. Membaca sebuah berkas (Read);
4. Memposisikan sebuah berkas (Reposition);
5. Menghapus berkas (Delete);
6. Menghapus sebagian isi berkas (Truncate);


Data dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Kelompok Data Tetap
Kelompok data yang tidak mengalami perubahan, paling tidak dalam kurun waktu yang lama.
2. Kelompok Data Tak Tetap
Kelompok data yang secara rutin mengalami perubahan.
3. Kelompok Data yang Bertambah Menurut Kurun Waktu
Kelompok data ini biasanya merupakan data akumulasi dari kelompok data tetap dan data tak tetap.

Berkas dapat distruktur dalam tiga cara, yaitu:
1. Dalam urutan bytes yang tidak teratur.
2. Record sequence.
3. Menggunakan sebuah tree.

Model akses yang mungkin oleh sebuah program terhadap file, yaitu:
1. Input File
File yang hanya dapat dibaca dengan program.
2. Output File
File yang hanya dapat ditulis oleh sebuah program/file yang dibuat dengan program.
3. Input/Output File
File yang dapat dibaca dari dan ditulis ke selama eksekusi program.

Informasi dalam berkas dapat diakses dengan dua metoda, yaitu:
1. Direct Access
adalah suatu cara pengaksesan record yang langsung, tanpa mengakses seluruh record yang ada, atau dapat disebut relative access.
2. Sequential Access
adalah suatu cara pengaksesan record, yang didahului pengaksesan record-record di depannya.

Ada empat teknik dasar organisasi file, yaitu:
1. Sequential File
2. Relative File
3. Index Sequential File
4. Multi-Key File


MEDIA PENYIMPANAN BERKAS/FILE

Primary Storage atau Internal Storage, merupakan penyimpanan primer, yang dicirikan dengan:
  • Kecepatan akses yang tinggi;
  • Kapasitas terbatas/kecil;
  • Dapat diakses langsung oleh CPU;
  • Harga mahal;
  • Memori utama;
  • Volatile storage.
Jenis Primary Storage, yaitu:
1. RAM (Random Access Memory);
2. ROM (Read Only Memory).

Secondary Storage, merupakan penyimpanan sekunder, yang dicirikan dengan:

  • Tidak dapat diakses langsung oleh CPU (harus dicopy dahulu ke buffer memory);
  • Kecepatan akses lebih rendah;
  • Berharga lebih murah;
  • Kapasitas besar;
  • Contoh: Magnetic Tape, Magnetic Disk, Optical Disk, Flash Memory;
  • Non volatile storage.

Jenis Secondary Storage, yaitu:
1. Serial/Sequential Access Storage Device (SASD);
2. Direct Access Storage Device (DASD).

Pertimbangan dalam memilih alat penyimpanan, adalah:

  • Cara penyusunan data;
  • Kapasitas penyimpanan;
  • Waktu akses;
  • Kecepatan transfer data;
  • Harga;
  • Penyaratan pemeliharaan;
  • Standarisasi.
ORGANISASI FILE

File Indexed Sequential
  • File indexed sequential menambahkan fasilitas sebuah indeks tunggal terhadap file sekuens sehingga pencarian dan modifikasi record berdasarkan atribut yang di-indekskan menjadi lebih efisien.
  • Ditujukan untuk keperluan akses data secara langsung dan juga sekuensial.

Multi Key (Index)
  • Terdiri dari main file dan file-file index (file berindex majemuk).
  • Tidak ada rantai overflow.
  • Tidak dikenal konsep atribut kunci.
  • Pengubahan data langsung dilakukan terhadap main file.
  • Format record dapat berupa name-value pair atau dapat berupa structured record.
ORGANISASI BERKAS RELATIF

Tiga teknik dasar fungsi Pemetaan R:

1. Teknik Pencarian Tabel
 Dasar pemikirannya adalah direktori dari nilai key dan address.
 Lebih cepat menggunakan binary search dibanding dengan sequential search.

2. Teknik Kalkulasi Alamat
 R (Nilai key) → address
Nilai key = melakukan kalkulasi terhadap nilai key.
 Collision dapat terjadi apabila terdapat alamat relative yang sama untuk nilai key yang berbeda.

3. Teknik Pemetaan Langsung
 Pengamatan Mutlak
R (Nilai key) → address
Nilai key = alamat mutlak.
Nilai key = alamat sebenarnya dimana record tersimpan. Pada saat penyimpanan dan pemakaian record, harus diketahui dan diberikan pemakai.
 Pengamatan Relatif
R (Nilai key) → address
Nilai key = alamat relatif.
Nilai key = urutan record tersebut dama berkas.


ORGANISASI BERKAS SEQUENTIAL

Organisasi berkas sequential adalah merupakan cara yang paling dasar untuk mengorganisasikan kumpulan record-record dalam sebuah berkas.

Karena record-record dalam organisasi berkas sequential harus diakses secara berurutan, maka berkas sequential lebih sering menggunakan batch processing dari pada interactive processing.

Pola akses adalah penentuan akses berdasarkan field tertentu.

Berkas sequential dapat disimpan dalam SASD, seperti magnetic tape atau pada DASD, seperti magnetic disk.

Pembuatan berkas transaksi sequential meliputi tugas-tugas:


  • Pengumpulan data
  • Perubahan data dalam bentuk bahasa yang dapat dibaca oleh mesin
  • pengeditan data
  • pemeriksaan transaksi yang ditolak
  • penyortiran edit data

Dalam pembuatan berkas laporan sequential memiliki tiga jenis record:

  1. Header Record, mencakup report header, page header dan group header. Dikenal sebagai informasi pengenal.
  2. Detail Record, mencakup isi laporan yang umumnya disusun dalam kolom.
  3. Footer Record, mencakup report footer, page footer dan group footer. Dikenal sebagai informasi ringkasan.

syntak mencari division dengan java


ini adalah sintak programnya

import java.io.*;

class ar {
public static void main(String[] args) throws IOException {

String NPM, kode;
int hb, hb2, hb3, hb4, hb5, ar, ar2, ar3, ar4, ar5, n, k, nkey, nkey2, nkey3, nkey4, nkey5;

int record = 5832;
int max = 8331;
int fp = 11;

InputStreamReader j = new InputStreamReader(System.in);
BufferedReader m = new BufferedReader(j);

System.out.print("Soal\t:\nBuat 5 key dengan \nKey awal = NPM + Kode mata kuliah\nKey 2\t = Key awal + 3"
+ "\nKey 3\t = Key 2 + 11\nKey 4\t = Key 3 + 17\nKey 5\t = Key 4 + 23"+
"\n\nDengan diketahui :\n- Jumlah record\t= 5832\n- Faktor Muat\t= 0,7\n- Faktor Prima\t= 11");

System.out.print("\n\nMasukkan NPM : ");
NPM = m.readLine();
n = Integer.valueOf(NPM).intValue();

System.out.print("\nMasukkan kode MK : ");
kode = m.readLine();
k = Integer.valueOf(kode).intValue();

nkey = n + k;
hb = nkey / (max + fp);
ar = (nkey % 8342) + 1;

nkey2 = nkey + 3;
hb2 = nkey2 / (max + fp);
ar2 = (nkey2 % 8342) + 1;

nkey3 = nkey2 + 11;
hb3 = nkey3 / (max + fp);
ar3 = (nkey3 % 8342) + 1;

nkey4 = nkey3 + 17;
hb4 = nkey4 / (max + fp);
ar4 = (nkey4 % 8342) + 1;

nkey5 = nkey4 + 23;
hb5 = nkey5 / (max + fp);
ar5 = (nkey5 % 8342) + 1;

System.out.print("\nKey awal\n");
System.out.print("Hasil Bagi\t= " + hb);
System.out.print("\nAlamat Relatif = " + ar);

System.out.print("\n\nKey kedua\n");
System.out.print("Hasil Bagi\t= " + hb2);
System.out.print("\nAlamat Relatif = " + ar2);

System.out.print("\n\nKey ketiga\n");
System.out.print("Hasil Bagi\t= " + hb3);
System.out.print("\nAlamat Relatif = " + ar3);

System.out.print("\n\nKey keempat\n");
System.out.print("Hasil Bagi\t= " + hb4);
System.out.print("\nAlamat Relatif = " + ar4);

System.out.print("\n\nKey kelima\n");
System.out.print("Hasil Bagi\t= " + hb5);
System.out.print("\nAlamat Relatif = " + ar5);
}
}