Perkembangan Tekonologi Mobile
Salah satunya adalah handphone atau mobile
phone. Handphone sebagai teknologi mobile mengalami perkembangan yang sangat
pesat. Jika dahulu hanya digunakan untuk sekedar menelpon atau mengirim pesan
pendek, sekarang taknologi mobile ini bisa melakukan tugas-tugas yang jauh
lebih hebat dari itu. Seperti mengirim dan menerima email, memutar musik dan
video, menunutun perjalanan dengan GPS, bahkan browsing internet dan juga
melakukan transaksi bisnis perbankan.
Perkembangan
Karakteristik Mobile Teknologi
Perkembangan teknologi wireless (nirkabel)
dalam era komunikasi data yang semakin cepat dan mengglobal ini telah membawa
masyarakat melewati beberapa tahapan pengembangan teknologi sekaligus.
Perkembangan teknologi mobile yang semakin
meningkat dari setiap generasi ataupun produk terbaru semakin membuat dunia
teknologi semakin memanjakan konsumennya. Seiring dengan meningkatnya kebutuhan
manusia kecanggihan teknologi ini mampu membantu mengatasi permasalahan
komunikasi. Dibawah ini ada beberapa mobile teknologi dengan beberapa
karakteristik, yaitu:
- Generasi Pertama Telekomunikasi Bergerak (1G)
Generasi Pertama Komunikasi Bergerak di
Indonesia dimulai dengan adanya teknologi 1G. Teknologi ini awalnya dipelopori
dengan mulai dioperasikannya teknologi yang kita kenal dengan teknologi AMPS (Advanced
Mobile Phone System). AMPS digolongkan dalam generasi pertama teknologi
telekomunikasi bergerak yang menggunakan teknologi analog dimana AMPS bekerja
pada band frekuensi 800 Mhz dan menggunakan metode akses FDMA (Frequency
Division Multiple Access). Dalam FDMA, user dibedakan berdasarkan frekuensi
yang digunakan dimana setiap user menggunakan kanal sebesar 30 KHz. Ini berarti
tidak boleh ada dua user yang menggunakan kanal yang sama baik dalam satu sel
maupun sel tetangganya. Oleh karena itu AMPS akan membutuhkan alokasi frekuensi
yang besar. Saat itu, sudah dipakai handphone tetapi masih dalam ukuran yang
relatif besar dan baterai yang besar karena membutuhkan daya yang besar.
- Generasi Kedua Telekomunikasi Bergerak (2G)
GSM (Global System for Mobile
Communications) mulai menggeser AMPS diawal tahun 1995. PT. Telkomsel dan
PT. Satelido (sekarang PT.Indosat) adalah dua operator pelopor teknologi GSM di
Indonesia. GSM sudah menggunakan teknologi digital. Ada beberapa keunggulan
menggunakan teknologi digital dibandingkan dengan teknologi analog seperti:
kapasitas yang besar, sistem security yang lebih baik dan layanan yang lebih
beragam.
GSM juga menggunakan teknologi akses
gabungan antara FDMA (Frequency Division Multiple Access) dan TDMA (Time
Division Multiple Access) yang awalnya bekerja pada frekuensi 900 Mhz. Ini
merupakan standar yang dipelopori oleh ETSI (The European Telecommunication
Standard Institute) dimana frekuensi yang digunakan dengan lebar pita 25 KHz
pada band frekuensi 900 Mhz. Pita frekuensi 25 KHz ini kemudian dibagi menjadi
124 carrier frekuensi yang terdiri dari 200 KHz setiap carrier. Carrier
frekuensi 200 KHz ini kemudian dibagi menjadi 8 time slot dimana setiap user
akan melakukan dan menerima panggilan dalam satu time slot berdasarkan pengaturan
waktu. Kecepatan akses data pada jaringan GSM sangat kecil yaitu sekitar 9.6
kbps karena pada awalnya hanya dirancang untuk penggunaan suara
Teknologi GSM sampai saat ini paling banyak
digunakan di dunia dan juga di Indonesia karena salah satu keunggulan dari GSM
adalah kemampuan roaming yang luas sehingga dapat dipakai diberbagai negara.
Saat ini pelanggan GSM di Indonesia adalah sekitar 35 juta pelanggan.
Pada perkembangan selanjutnya para pengguna
telepon sellular mulai diperkenalkan dengan teknologi CDMA (Code Division
Multiple Access) yaitu sebuah pemultipleksan (bukan sebuah skema pemodulasian)
dan sebuah metode akses secara bersama yang membagi kanal tidak berdasarkan
waktu (seperti pada TDMA) atau frekuensi (seperti pada FDMA), namun dengan cara
mengkodekan data dengan sebuah kode khusus yang diasosiasikan dengan tiap kanal
yang ada dan menggunakan sifat – sifat interfensi kontruktif dari kode – kode
khusus itu untuk melakukan pemultipleksan.
CDMAOne (Code Division Multiple Access) merupakan
standard yang dikeluarkan oleh Telecommunication Industry Association (TIA) yang
menggunakan teknologi Direct Sequence Spread Spectrum (DSSS) dimana frekuensi
radio 25 MHz pada band frekuensi 1800MHz dan dibagi dalam 42 kanal yang
masing-masing kanal terdiri dari 30KHz. Kecepatan akses data yang bisa didapat
dengan teknologi ini adalah sekitar 153.6 kbps. Dalam CDMA, seluruh pengguna
menggunakan frekuensi yang sama dalam waktu yang sama. Oleh karena itu, CDMA
lebih efisien dibandingkan dengan metoda akses FDMA maupun TDMA.
CDMA menggunakan kode tertentu untuk
membedakan pengguna yang satu dengan yang lain. Pada tahun 2002 teknologi CDMA
mulai banyak digunakan di Indonesia. Teknologi CDMA 2000 1x adalah teknologi
yang pertama kali berkembang baik di Indonesia.
GSM dan CDMA merupakan teknologi
digital. Meskipun secara teknologi CDMA 2000 1x lebih baik dibandingkan dengan
GSM akan tetapi kehadiran CDMA ternyata tidak membuat pelanggang GSM berpaling
ke CDMA. Salah satu penyebabnya adalah wilayah yang dapat dijangkau oleh CDMA
tidak seluas GSM. Ada beberapa keunggulan teknologi CDMA dibandingkan dengan
GSM seperti suara yang lebih jernih, kapasitas yang lebih besar, dan kemampaun
akses data yang lebih tinggi.
Berbeda dengan metode akses TDMA dan FDMA,
maka CDMA menggunakan kode-kode tertentu untuk membedakan setiap penggun pada
frekuensi yang sama. Karena menggunakan frekuensi yang sama maka daya yang
dipancarkan ke BTS dan juga daya yang diterima harus diatur sedemikian rupa
sehingga tidak mengganggu pengguna yang lain baik dalam sel yang sama atau sel
yang lain dan ini dapat diwujudkan dengan menggunakan mekanisme power control.
Ada beberapa operator di Indonesia yang
telah mengimplementasikan teknologi CDMA 2000 1x ini seperti Telkom yang
dikenal dengan Flexi, Indosat dengan nama StarOne, Mobile 8 dengan nama Fren,
Bakrie telecom dengan nama Esia. Operator CDMA di Indonesia dikategorikan
kedalam kategori FWA (Fixed Wireless Access) sehingga mobilitasnya sangat
terbatas padahal CDMA juga bisa seperti GSM dengan kemampuan mobilitas penuh.
- Generasi kedua-setengah Telekomunikasi Bergerak (2.5G)
Pada awalnya akses data yang dipakai dalam
GSM sangat kecil hanya sekitar 9.6 kbps karena memang tidak dimaksudkan untuk
akses data kecepatan tinggi. Teknologi yang digunakan GSM dalam akses data pada
awalnya adalah WAP (Wireless Application protocol) tetapi tidak mendapat
sambutan yang baik dari pasar. Kemudian diperkenalkan teknologi GPRS (General
Packet Data Radio Services) pertama sekali oleh PT.Indosat Multi Media (IM3)
pada tahun 2001 di Indonesia. Secara teoritis kecepatan akses data yang dicapai
dengan menggunakan GPRS adalah sebesar 115 Kbps dengan throughput yang didapat
hanya 20 – 30 kbps. GPRS juga memungkinkan untuk dapat berkirim MMS (Mobile
Multimedia Message) dan juga menikmati berita langusng dari Hand Phone secara real
time.
Pemakaian GPRS lebih ditujukan untuk akses
internet yang lebih flexibel dimana saja, kapan saja, kita dapat melakukannya
asalkan masih ada sinyal GPRS. Selama ini operator telekomunikasi bergerak yang
sudah mengimplementasikan GPRS sudah membuat berbagai pola pentarifan mulai
dari pentarifan berdararkan harga per KB data yang didownload sampai dengan fixed
rate dimana setiap pemakai GPRS dapat menggunakan 24 jam dikenakan biaya
sebesar tertentu misalkannya Rp350.000 per bulan. Ketika sistem tarif fixed
rate ditetapkan sudah mendapat sambutan yang cukup banyak dari pemakai GPRS.
Program ini tidak dilanjutkan. Hanya sekitar satu tahun, kemudian pentarifan
GPRS dikembalikan ke pola semula berdasarkan jumlah data yang di download.
Akhirnya pemakai GPRS menurun drastis.
Setelah itu, perkembangan teknologi mulai
mengarah pada EDGE (Enhanced Data for Global Evolusion) yang hanya sempat
diimplementasikan oleh PT. Telkomsel. Kecepatan akses data dengan teknologi ini
mencapai 3-4 kali kecepatan yang didapat di GPRS. Teknologi ini kurang
berkembang.
- Generasi ketiga Telekomunikasi Bergerak
Saat ini sedang ramai dibicarakan tentang
generasi ketiga teknologi bergerak atau yang sering disebut 3G. Teknologi 3G
didapatkan dari dua buah jalur teknologi telekomunikasi bergerak. Pertama
adalah kelanjutan dari teknologi GSM/GPRS/EDGE dan yang kedua kelanjutan dari
teknologi CDMA (IS-95 atau CDMAOne).
UMTS(Universal Mobile Telecommunication
Service) adalah salah satu teknologi 3G yang merupakan lanjutan teknologi dari
GSM/GPRS/EDGE yang merupakan standar telekomunikasi generasi ketiga dimana
salah satu tujuan utamanya adalah untuk memberikan kecepatan akses data yang
lebih tinggi dibandingkan dengan GRPS dan EDGE. Kecepatan akses data yang bisa
didapat dari UMTS adalah sebesar 384 kbps pada frekuensi 5KHz sedangkan
kecepatan akses yang didapat dengan CDMA1x ED-DO Rel0 sebesar 2.4 Mbps pada
frekuensi 1.25MHz dan CDMAx ED-DO relA sebesar 3.1Mbps pada frekuensi 1.25MHz
yang merupakan kelanjutan dari teknologi CDMAOne. Berbeda dengan GPRS dan EDGE
yang merupakan overlay terhadap GSM, maka 3G sedikit berbeda dengan GSM dan
cenderung sama dengan CDMA. 3G yang oleh ETSI disebut dengan UMTS (Universal
Mobile Telecommunication Services) memilih teknik modulasi WCDMA(wideband CDMA).
Pada WCDMA digunakan frekuensi radio sebesar 5 Mhz pada band 1.900 Mhz (CdmaOne
dan CDMA 2000 menggunakan spectrum frekuensi sebesar 1.25 MHz) dan menggunakan chip
rate tiga kali lebih tinggi dari CDMA 2000 yaitu 3.84 Mcps (Mega Chip Per
Second).
Secara teknik dalam jaringan UMTS terjadi
pemisahan antara circuit switch (cs) dan packet switch (ps) pada link yang
menghubungkan mobile equipment (handphone) dengan BTS (RNC) sedangkan pada GPRS
dan CDMA 2000 1x tidak terjadi pemisahan melainkan masih menggunakan resource
yang sama di air interface (link antara Mobile Equipment dengan Base Station).
HSPDA (High Speed Packet Downlink Access) merupakan kelanjutan dari UMTS dimana
ini menggunakan frekuensi radio sebesar 5MHz dengan kecepatan mencapai 2Mbps.
Ada 5 operator telekomunikasi di Indonesia yang telah memiliki lisensi 3G (IMT
2000). Tiga diantara operator tersebut adalah operator yang telah memberikan
layanan telekomunikasi generasi kedua (GSM) dan kedua setengah (GPRS). Jika
operator tersebut akan mengimplementasikan teknologi UMTS maka ada penambahan
perangkat seperti base station (Node B) dan RNC(Radio Network Controller) dan
upgrade software. Adapun yang harus di upgrade adalah pada radio akses karena
GSM menggunakan metode akses TDMA dan FDMA dan menggunakan frekuensi radio
900KHz dan 1800 MHz sedangkan UMTS menggunakan metode akses WCDMA (Wideband
Code Division Multiple Access) dengan frekuensi radio 5 MHz. Oleh karena itu
perlu penambahan Radio Access Network Control (RNC) dan juga perlu penambahan
base station WCDMA (Node B) dan tentunya juga terminal harus diganti dan
jugaupgrade software pada MSC,SGSN dan GGSN.
Untuk mengimplementasikan UMTS sebagai
teknologi generasi ketiga membutuhkan biaya yang besar. Biaya tersebut
diperuntukkan untuk membayar lisensi 3G kepada pemerintah, membayar lisensi 3G
kepada vendor 3G, biaya penambahan Base Station/Node B, RNC(Radio Network
Controller) dan biaya upgrade software pada MSC (Mobile Switching Centre), SGSN
(Serving GPRS Support Node), GGSN(Gateway GPRS Support Node) dan jaringan lain.
Salah satu contoh layanan yang paling
terkenal dalam 3G adalah video call dimana gambar dari teman kita bicara dapat
dilihat dari handphone 3G kita. Layanan lain adalah , video conference, video
streaming, baik untuk Live TV maupun video portal, Video Mail, PC to Mobile,
serta Internet Browsing.
UMTS merupakan kelanjutan dari teknologi
GSM/GPRS dimana perbedaan utamanya adalah kemampuan akses data yang lebih
cepat. Kecepatan akses data dalam UMTS bisa mencapai 2Mbps (indoor dan low range
outdoor). Akan tetapi jika kita bandingkan dengan GPRS maka kecepatan datanya
juga bisa mencapai 115 kpbs dimana untuk penggunaan akes internet sudah
memadai.
- Generasi keempat Teknologi Telekomunikasi Bergerak (3.5G dan 4G)
Untuk meningkatkan kecepatan akses data
yang tinggi dan full mobile maka standar IMT-2000 di tingkatkan lagi menjadi
10Mbps, 30Mbps dan 100Mbps yang semula hanya 2Mbps pada layanan 3G. Kecepatan
akses tersebut didapat dengan mengguanakan teknologi OFDM(Orthogonal Frequency
Division Multiplexing) dan Multi Carrier. Di Jepang layanan generasi keempat
ini sudah diimplementasikan.
Di samping itu sistem komunikasi person to
person yang semula mengandalkan kawat atau kabel tranmisi mulai beralih ke
teknologi tanpa kabel yang media pentransmisiannya adalah udara. Salah
satu aplikasi teknologi itu adalah teknologi CDMA.
Referensi :
Referensi :
- http://hardy-bonvisa.blogspot.com/2013/05/sejarah-perkembangan-teknologi-mobile.html
- http://roadtobeaversatilist.blogspot.com/2010/01/perkembangan-teknologi-mobile-dari-masa.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar