Rabu, 10 April 2013

Sistem Sistem Terdistribusi ( PART 5 )



Riset dan Aplikasi Software Agent

Ada dua tujuan dari survey tentang riset dan aplikasi software agent. Yang pertama adalah, untuk mengidentifikasi sampai sejauh mana teknologi agent sudah diaplikasikan denganmemberikan pointer berupa contoh - contoh aplikasi sistem yang sudah ada. Yang kedua adalah, untuk memberikan gambaran ke depan, masalah-masalah apa yang sudah dan belum terpecahkan dan membuka peluang untuk mencoba mengaplikasikan teknologi agent ke masalah baru yang timbul. Dibawah ini beberapa contoh riset Software Agent dalam bidang industri, internet/bisnis, entertainment,  medis, dan bidang pendidikan.

Riset dan Aplikasi Software Agent di Dunia Industri

Dewasa ini teknologi agent sudah diaplikasikan secara luas di dunia Industri. dan harus diakui bahwa sejarah penelitian software agent telah berkembang. Tidak hanya dunia Internet dan bisnis, dewasa ini teknologi agent banyak didesain untuk dimanfaatkan di bidang industri.

Manufacturing:
Parunak [Parunak, 1987] mempelopori proyek penelitian yang dia sebut YAMS (YetAnother Manufacturing System), dimana dia berusaha mengaplikasikan protokol contract net untuk proses kontrol di manu facturing. Untuk mengatasi masalah kompleks dalam proses manu facturing,
YAMS mengadopsi pendekatan MAS, dimana setiap pabrik dan komponen didalamnya direpresentasikan sebagai agent. Aplikasi lain yang menggunakan teknologi agent dalam area iniadalah: konfigurasi dan desain untuk product manufacturing [Darrand et al., 1996], pendesainan secara kolaborativ [Cutosky et al., 1994] [Brooks, 1986], pengontrolan dan penjadwalan operasi manufacturing [Fordyce et al., 1994]  [Oliveira et al., 1997] [Parunak et al., , 1997] [Sprumont et al.,1997], dsb.

Process Control:
Process control secara sistem merupakan sistem yang harus bisa bekerja secara mandiri dan bersifat reactive. Hal ini sesuai dengan karakteristik dari agent, sehingga bukan sesuatu yang mengejutkan kalau banyak muncul pengembangan aplikasi process control yang berbasis keteknologi agent. Beberapa contoh penelitian dan aplikasi yang berada dalam area ini adalah: proyekARCHON yang diaplikasikan untuk manajemen transportasi listrik [Corera et al., 1996] dan control untuk percepatan partikel [Perriolat et al., 1996], kemudian juga: pengontrolan iklim [Clearwater etal., 1996], pengontrolan spacecraft [Ingrand et al., 1992] [Schwuttke et al., 1993], dsb.

Telecommunications:
Sistem telekomunikasi pada umumnya bergerak dalam skala besar, dan komponenkomponentelekomunikasi yang terhubung, terdistribusi dalam jaringan. Untuk itu diperlukan sistem monitoring dan manajemen dalam kerangka real-time. Dengan semakin tingginya tingkat kompetisi untuk menyediakan sistem komunikasi yang terbaik, diperlukan pendekatan komputerisasi dan software paradigma yang sesuai. Disinilah teknologi agent diperlukan. Beberapa riset dan aplikasi dalam area ini adalah: pengontrolan jaringan [Schoonderwoerd et al., 1997][Weihmayer et al., 1998], transmisi dan switching [Nishibe et al., 1993], service management[Burmeister et al., 1997], dan manajemen jaringan [Esfandani et al., 1996] [Garijo et al., 1992] [Raoet al., 1990], dsb.

Air Traffic Control:
Ljunberg [Ljunberg et al., 1992] mengemukakan sistem pengontrolan lalu lintas udaraberbasis agent yang terkenal dengan nama OASIS. OASIS sudah diujicoba di bandar udara Sydneydi Australia. OASIS diimplemantasikan menggunakan sistem yang disebut DMARS [Georgeff,1994].
Transportation System:
Beberapa contoh aplikasi teknologi agent yang ada dalam area ini adalah: aplikasi pencariansistem transportasi dan pemesanan tiket dengan menggunakan MAS [Burmeister et al., 1997], kemudian aplikasi lain adalah seperti yang dikemukakan oleh Fischer [Fischer et al., 1996].

Untuk melihat materi selanjutnya tentang agent, ada pada Link dibawah ini :

Referensi : 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar